7 Kesalahan Penggunaan Perekat Keramik Yang Perlu Dihindari
Menggunakan perekat keramik adalah cara yang tepat untuk membuat lantai bangunan tetap kokoh dan terlihat estetik. Namun, cara ini bisa menjadi tak maksimal, bahkan timbul masalah baru, bila terdapat berbagai kesalahan dalam penggunaannya.
Oleh sebab itu, bermacam-macam kesalahan tersebut harus dipelajari. Tak hanya oleh tukang, tetapi juga pihak-pihak terkait, termasuk pemilik bangunan itu sendiri. Dengan demikian, semua orang bisa menghindarinya. Simak ulasan di bawah ini untuk mengetahui apa saja yang harus dihindari.
Kesalahan saat Menggunakan Perekat Keramik yang Harus Dihindari
Perekat adalah teknologi yang bermanfaat bagi lantai. Sayangnya, banyak orang yang mengabaikan cara penggunaannya yang benar.
Oleh sebab itu, kinerja perekat menjadi tidak maksimal. Agar hal tersebut tak terjadi, beragam kesalahan dalam penggunaan perekat keramik di bawah ini patut dihindari.
1. Tidak Membersihkan Area Pemasangan
Membersihkan area pemasangan wajib dilakukan sebelum perekat digunakan. Dengan membersihkannya, semua debu dan kotoran dapat hilang. Pembersihan ini pun perlu dilakukan dengan cermat menggunakan alat-alat kebersihan yang ada. Bila perlu, gunakan sikat keras atau kompresor udara agar hasilnya maksimal.
Sayangnya, tak sedikit orang yang lupa atau bahkan meremehkan langkah ini. Sekalipun membersihkan area pemasangan, hal tersebut tak dilakukan dengan maksimal sehingga kotoran masih menempel.
Tentunya, area pemasangan yang tak bersih akan membuat keramik tidak menempel pada perekatnya dengan sempurna. Hal ini dapat membuat keramik mudah lepas di kemudian hari.
2. Tidak Mengukur Area Pemasangan
Kesalahan yang bisa terjadi sebelum menggunakan perekat untuk keramik adalah tidak mengukur area pemasangan terlebih dahulu. Sekalipun diukur, prosesnya tidak dilakukan dengan benar atau bahkan asal-asalan.
Hal ini tentu berdampak pada saat pemasangan keramik. Bila tidak mengetahui area pemasangan yang tepat, maka berapa banyak perekat yang dibutuhkan pun tak diketahui dengan pasti. Bisa jadi, perekat terlalu banyak atau terlalu sedikit.
Perekat yang terlalu banyak atau terlalu sedikit sama-sama menimbulkan kerugian. Jika terlalu banyak, anggaran dana bisa membengkak dan banyak perekat yang terbuang sia-sia. Namun jika terlalu sedikit, keramik tidak bisa merekat dengan sempurna ke bidang.
3. Perbandingan Campuran Keliru
Setiap perekat mempunyai aturan pencampurannya sendiri-sendiri. Biasanya, aturan ini memuat berapa banyak air yang harus dicampurkan pada perekat sehingga hasilnya maksimal.
Sayangnya, berbagai pihak kerap tidak mengindahkan aturan ini. Bahkan, mereka sering membuat campuran dengan mengira-ngira saja tanpa ada takaran pasti antara bahan-bahan yang dicampurkan.
Tentu hal ini akan berpengaruh pada kualitas pemasangan keramik. Bahkan, keramik bisa menjadi lebih cepat rusak dan lepas bila perbandingan campuran perekat tidak diperhatikan dengan baik.
4. Tidak Rata
Setiap permukaan yang akan diberi lem keramik harus diratakan terlebih dahulu sehingga hasilnya maksimal. Selain itu, penggunaan perekatnya sendiri juga harus rata sebelum ditempel keramik.
Namun pada beberapa kasus, hal ini diabaikan. Dengan kata lain, permukaan memang dibiarkan tidak rata. Begitu juga perekat yang diaplikasikan pada bidang permukaan tersebut.
Bila hal ini terjadi, ada berbagai kerugian di masa mendatang pada keramik. Misalnya adalah keramik menjadi bergelombang dan lebih mudah pecah. Tak hanya mempengaruhi estetika, tetapi juga membuat keramik cepat rusak hingga membahayakan.
5. Kurangnya Waktu Curing atau Pengeringan
Setiap bidang permukaan yang ditempeli perekat dan keramik akan membutuhkan waktu curing atau pengeringan. Biasanya, waktu yang dibutuhkan adalah 24-48 jam dalam situasi ideal. Bagaimanapun juga, dibutuhkan waktu hingga 28 hari hingga permukaan lantai benar-benar kering.
Namun, ada sebagian pihak yang terlalu terburu-buru sehingga waktu curing menjadi kurang. Hal ini membuat keramik yang masih basah terinjak sehingga perekat dan keramiknya mengalami kerusakan.
Oleh sebab itu, jangan terburu-buru menapak di atas keramik hingga waktu tertentu.
Bila perlu, pindahkan kegiatan ke tempat lain sehingga keramik bisa kering dengan sempurna terlebih dahulu sebelum digunakan.
6. Diaplikasikan di Cuaca yang Tak Tepat
Cuaca memang bisa berubah sewaktu-waktu. Sayangnya, perubahan tersebut kerap diabaikan saat mengaplikasikan lem keramik. Hal ini membuat pengaplikasian menjadi tak maksimal bahkan timbul kerusakan di kemudian hari.
Untuk menghindari hal tersebut, cuaca perlu diperhatikan dengan baik. Hindari untuk mengaplikasikan perekat di cuaca hujan agar hasilnya dapat lebih maksimal.
Jika harus menggunakan perekat di kondisi panas, maka bidang permukaan perlu dilembabkan terlebih dahulu. Setelah itu, perekat bisa dilindungi agar terhindar dari sinar matahari.
7. Kualitas Perekat Keramik Buruk
Meskipun enam kesalahan di atas dapat dihindari, namun hasilnya tetap tidak memuaskan jika kualitas dari lem keramiknya buruk.
Kesalahan ini bisa terjadi karena perekat dipilih secara asal-asalan tanpa memperhatikan reputasinya, sehingga kegunaan perekat keramik pun kurang terasa. Oleh sebab itu, kualitas perekat perlu diperhatikan. Bila bingung ingin memilih yang mana, maka SikaCeram®-180 GA TileFix bisa dipilih.
Perekat ini mempunyai daya lekat yang sangat baik dan mudah diaplikasikan dengan hanya menambah air. Selain itu, perekat ini cocok untuk granit. Pengaplikasiannya sendiri bisa pada dinding maupun area basah yang tak terendam.
Kesimpulan
Beragam kesalahan di atas harus dihindari sehingga hasil dari perekat menjadi maksimal. Jika tidak bisa menghindarinya secara penuh, maka setidaknya diminimalisir.
Jangan lupa untuk memilih perekat yang berkualitas seperti SikaCeram®-180 GA TileFix. Tak perlu khawatir karena Sika telah berpengalaman lebih dari 113 tahun dalam menangani berbagai proyek, seperti Bandar Udara Internasional Zagreb di Kroasia. Selain itu, Sika juga menjadi pencetus semen waterproofing pertama di Indonesia.
Lantas, tunggu apalagi? Ayo gunakan SikaCeram®-180 GA TileFix sebagai perekat keramik bangunan Anda! Klik di sini untuk informasi selengkapnya.
Jadi inget pas kemarin bikin rumah, karena kurangnya pengawasan, pas udah selesai ternyata masih banyak bagian-bagian keramik yang bagian di nat.. haduh
ReplyDeletePenting banget mencari tukang bangunan yang amanah dan profesional dengan pekerjaannya, biar semua pekerjaan pembangunan tuntas termasuk dalam pengerjaan keramiknya
Gegara keburu biasanya memang lupa yang nomor 1 membersihkan bidang yang akan direkatkan dari debu. Jadinya ga lengket maksimal atau bahkan belum lama langsung lepas lagi
ReplyDeleteAh aku punya pengalaman nih berkaitan dg keramik. Gampang2 susah. Karena kalo thu ilmunya jadi lebih hati2 dan ga bingung. Masalahnya dulu2 ga paham sehingga membeli dan memasang keramik ya seadanya. Akhirnya apa2 harus manggil tukang hehhee...
ReplyDelete