Tengok Penggunaan Paracetamol Sebagai Obat di Rumah Yuk!

Teman-teman pasti tak asing dengan obat satu ini: parasetamol. Kita semua tahu, paracetamol adalah obat yang dapat digunakan untuk menurunkan demam dan mengobati rasa sakit dengan intensitas ringan hingga sedang. Kita bisa konsumsi paracetamol untuk mengatasi gejala seperti sakit kepala, sakit gigi, keseleo, demam, dan gejala flu lainnya.

Pasti teman-teman banyak yang mengandalkan paracetamol untuk urusan demam. Sebenarnya, demam pada dasarnya adalah cara tubuh melawan infeksi. Namun, seringkali memang pada kondisi ini dapat menimbulkan gejala lain yang mengganggu kenyamanan seperti perasaan kedinginan, menggigil, sakit kepala, dan yang paling tidak menyenangkan adalah kehilangan nafsu makan.

Apa Itu Paracetamol?

Merujuk pada Wikipedia, paracetamol atau asetaminofen adalah obat analgesik dan antipiretik yang populer dan digunakan untuk meredakan sakit kepala dan nyeri ringan, serta demam. Parasetamol tidak memiliki sifat antiradang sehingga tidak tergolong dalam obat jenis obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS). 

Paracetamol tidak mengiritasi permukaan bagian dalam lambung atau mengganggu gumpalan darah, ginjal, atau duktus arteriosus pada janin selama pemakaian dalam dosis normal. Parasetamol bekerja dengan memblokir pembawa pesan kimia di otak yang memberi tahu rasa sakit dan mempengaruhi sinyal kimiawi di area otak yang mengatur suhu tubuh. 

Umumnya, obat ini butuh waktu selama satu jam setelah konsumsi untuk mulai bekerja dan efeknya dapat bertahan selama beberapa jam.

Dosis Normal Paracetamol

Obat ini memiliki keamanan bagus pada dosis standar, tetapi mudah terjadi overdosis karena obat muncul pada banyak sediaan obat. Hal ini mendorong terjadinya overdosis baik sengaja ataupun tidak sengaja. Dosis standar yang diberikan bergantung pada usia, berat badan, dan kondisi pasien.

Teman-teman harus menggunakan paracetamol sesuai dengan anjuran dokter atau aturan yang tertera pada kemasan. Jangan coba-coba menambah dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter. Hati-hati, ya, karena overdosis paracetamol dapat menyebabkan efek samping yang serius untuk tubuh.

Dosis parasetamol untuk demam dan nyeri menyesuaikan usia. Untuk dewasa, dosisnya adalah dua kapsul atau tablet 500 mg, diminum setiap 4-6 jam sekali, dosis maksimal per hari adalah 4000 mg. Untuk anak-anak 12 tahun ke atas dosisnya adalah 325-650 mg, diminum setiap 4-6 jam sekali atau 1000 mg setiap 6-8 jam sekali.

Selanjutnya, untuk anak-anak <12 tahun biasanya tersedia sirup 120-500 mg, diminum setiap 4-6 jam sekali, maksimal 4 dosis dalam sehari. Dan untuk bayi 1-2 bulan dosisnya 30-60 mg, diminum setiap 8 jam sekali. Jadi, itulah batas dosis yang bisa teman-teman perhatikan dalam mengonsumsi parasetamol.

Efek Samping Penggunaan Paracetamol

Sebenarnya, obat paracetamol jarang menimbulkan efek samping. Memang ada beberapa efek sampingnya dalam beberapa kasus. Misalnya reaksi alergi pada orang-orang yang memiliki sensitivitas terhadap kandungan zat dalam obat, seperti ruam kulit dan pembengkakan, tekanan darah rendah, detak jantung lebih cepat, kelainan darah seperti jumlah sel darah putih yang terlalu rendah atau jumlah sel trombosit yang terlalu rendah, serta kerusakan hati dan ginjal bila dosis yang terlalu banyak.

Beberapa tanda teman-teman harus menghentikan pemakaian paracetamol adalah ketika muncul reaksi gatal-gatal, mual, sakit perut bagian atas, urine berwarna gelap, feses berwarna pucat, atau berubahnya warna menjadi kuning pada kulit dan mata. Jika terjadi segera konsultasikan kepada dokter atau apoteker tempat membeli parasetamol tersebut.

Jadi intinya, parasetamol merupakan obat yang cukup aman diminum oleh semua orang mengatasi demam dan nyeri. Beberapa orang yang harus berhati-hati saat menggunakan obat ini adalah yang pernah memiliki reaksi alergi terhadap paracetamol atau obat lain di masa lalu, memiliki masalah hati atau ginjal, dan memiliki kebiasaan minum alkohol. Demikian, semoga bermanfaat ya!