Web Series Kaget Nikah yang Mengangkat Mitos Keperawanan
Ada yang sudah nonton web series Kaget Nikah? Nah, Setelah dibuat marah, kesal, kecewa, sedih, sekaligus lega saat menonton episode terakhir dari web series Layangan Putus, beberapa hari yang lalu saya kembali menjajal web series tanah air yang juga cukup banyak dibicarakan.
source : liputan6.com |
Ya, kalau dibandingkan dengan Layangan Putus, sih, web series yang akan saya ceritakan ini, masih belum bisa menyamai hype-nya. Namun, sudah bisalah jika disebut sebagai web series yang menarik perhatian penonton. Di WeTV sendiri, web series tersebut (saat ini) menempati urutan pertama untuk kategori trending, satu tingkat di atas Layangan Putus yang sudah tamat menjelang akhir bulan lalu.
Web series yang saya maksud, judulnya Kaget Nikah. Ada yang ngikutin juga? Atau baru sekadar pernah baca judulnya? Atau malah ada yang baru ngeuh tentang web series tersebut saat membaca (judul) tulisan ini? Well … apa pun jawaban kalian, saya tetap berharap kalian membaca tulisan ini sampai akhir, hehehe.
Sinopsis Kaget Nikah
Kaget Nikah bercerita tentang kehidupan rumah tangga pasangan muda dan pengantin baru Lalita (Aurora Ribero) dan Andre (Kevin Julio) yang terpaksa menikah karena satu insiden salah paham. Ya, awalnya memang sudah ada niat dari ayah mereka untuk menjodohkan, tetapi belum lagi niat tersebut disampaikan, insiden salah paham tersebut sudah telanjur terjadi dan berujung pada pernikahan terpaksa karena tidak ada cinta di dalamnya.
Sama seperti pernikahan atas dasar perjodohan pada umumnya, Lalita dan Andre menjalani pernikahan yang sangat tidak akur. Selain tidak adanya cinta, mereka juga terbilang masih muda. Lalita bahkan sedang mempersiapkan kuliahnya saat ia dipaksa menikah oleh kedua orang tuanya.
Dalam menjalani pernikahan, Lalita yang masih ingin menikmati masa mudanya, berusaha agar pernikahannya dengan Andre bisa segera berakhir. Sementara Andre sendiri, meski tidak mencintai Lalita, tetapi ia punya tujuan tersendiri yang membuatnya harus mempertahankan pernikahannya bersama Lalita.
Mundur sedikit ke waktu sebelum Lalita dan Andre menikah, ada persoalan lain yang bisa dibilang menjadi salah satu faktor penyebab kenapa Lalita dan Andre bisa dinikahkan meski mereka tidak menginginkannya. Hal tersebut adalah kegagalan pernikahan Carissa (Steffi Zamora), kakaknya Lalita.
Carissa berpisah dengan suaminya―lebih tepatnya dipulangkan oleh mertuanya―sehari setelah hari pernikahannya karena masalah keperawanan. Carissa yang “tidak berdarah” saat malam pertama, dianggap tidak cocok menjadi menantu dari keluarga kaya dan terpandang.
Karena hal tersebutlah, kedua orang tua Lalita menjadi over protektif. Ke mana-mana Lalita ditemani oleh bodyguard. Ketakutan akan terulangnya apa yang dialami oleh Carissa membuat kedua orang tua Lalita jadi sangat membatasi ruang gerak Lalita.
Lalita yang baru pertama kali pacaran pun mendapat tentangan. Lalita tentu saja memberontak, tetapi hal tersebut tetap tidak menggoyahkan keputusan kedua orang tua Lalita.
Sampai kemudian, insiden salah paham tersebut terjadi. Lalita mengalami musibah dan membuat “keperawanannya hilang”. Warga yang melihat kejadian tersebut merasa tidak terima bahwa kampung mereka sudah tercemar. Mereka pun menuntut agar Lalita segera dinikahkan dengan Andre.
Kok bisa? Karena pada saat kejadian, Lalita dan Andre ada di tempat yang sama. Andre yang sebenarnya ingin menolong Lalita, dianggap sebagai pelaku atas “hilangnya keperawanan” Lalita.
Review Kaget Nikah
Terus terang saya cukup kaget ketika melihat tema yang coba diangkat dalam web series ini. Soalnya, di media sosial saya cuma sering membaca bahwa web series ini adalah web series yang kocak. Lalita dan Andre digembar-gemborkan sebagai pasangan suami istri yang lucu.
Sebenarnya tidak salah, sih, karena ya rumah tangga memang sekocak itu. Namun, di luar hal tersebut, yang bikin saya tertarik justru tema besar dan penting yang diangkat sejak awal yaitu tentang keperawanan.
Saya rasa kita sudah terlalu sering merasa muak dengan mitos-mitos perihal keperawanan seperti robeknya selaput dara berarti sudah tidak perawan. Padahal sudah sering juga dikampanyekan bahwa robeknya selaput dara tidak selalu dikarenakan aktivitas seksual, cedera saat olahraga atau terjatuh pun bisa membuat selaput dara robek.
Lebih mirisnya lagi, dalam berbagai situasi, yang sering dipertanyakan hanya keperawanan perempuan. Sangat jarang terdengar ada yang mempermasalahkan keperjakaan laki-laki. Dalam web series ini, Andre yang tinggal di luar negeri sebenarnya punya gaya hidup bebas, tetapi karena ayahnya adalah teman baik sekaligus rekan bisnis ayahnya Lalita, maka Andre dipercaya sebagai cowok baik-baik.
Benar bahwa warga kampung adalah pihak yang menuntut adanya pernikahan antara Andre dan Lalita. Yang mereka percaya adalah apa yang mereka lihat. Mereka tidak peduli dengan apa pun penjelasan Andre dan Lalita.
Namun, yang perlu diingat adalah orang tua Lalita pun memikirkan hal yang sama. Mereka terlalu takut bahwa Lalita yang “sudah hilang keperawannya” tidak akan mendapat jodoh nantinya. Akhirnya, apa pun yang dijelaskan oleh Lalita, akan mental begitu saja.
Seperti yang saya sebutkan di atas, web series ini memang menarik karena mengangkat tema yang sebenarnya cukup tabu untuk dibicarakan di Indonesia. Sayangnya, saya terganggu dengan akting pemeran utama wanitanya yang terlalu berisik menurut saya.
Ya, saya paham sih mungkin itu sebagai gambaran atas karakternya sebagai anak muda, tetapi please, deh, dengerin dia teriak-teriak, rasanya kuping saya jadi capek, wqwqwq.
Selain apa yang dialami oleh Lalita, apa yang dialami oleh Carissa pun sebenarnya menarik untuk dibahas. Intinya, apa yang dialami oleh Carissa memang lebih kompleks. Nah, berhubung saya belum menonton web series ini sampai akhir, maka kehidupan Carissa akan saya bahas nanti saja deh, setelah web series ini berakhir.
Silakan ditunggu, ya, hehehe.
Seorang ibu yang suka membaca dan sedang belajar menulis. Blasteran Jawa-Toraja, yang bisa disapa lewat IG dan Twitter @utamyyningsih
Post a Comment for "Web Series Kaget Nikah yang Mengangkat Mitos Keperawanan"