Labuhkan Karir Impian bersama Mobile Workstation HP Spectre x360
Sebelum bercerita tentang bagaimana Mobile Workstation dari HP adalah salah satu kendaraan yang saya butuhkan untuk melabuhkan karir impian, saya ingin curhat tentang bagaimana mimpi ini bermula.
Kata orang, untuk soal pekerjaan jangan pernah pilih-pilih. Apalagi untuk kita yang dilahirkan dalam kondisi "biasa saja". Bukan dari kalangan konglomerat maupun ningrat.
Oleh karena itu kadang kita-kita yang lahir di dunia yang keras ini terpaksa harus bekerja dengan sebuah sistem dan kondisi yang jauh dari passion. Namun kadang kalau dikatakan terpaksa, banyak orang pula yang akan menghakimi bahwa kami adalah manusia yang tidak bersyukur.
Sementara di luar sana ada begitu banyak orang yang tidak mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pekerjaan. Bak lingkaran setan, kondisi ini terus menerus terulang. Sejak kakek saya masih hidup hingga anak-anak kita generasi alpha ini lahir.
Jangan Salahkan Dirimu
Apakah sebegitu tidak bersyukurnya orang-orang yang bekerja tanpa passion itu?
Saya adalah salah seorang diantara mereka yang dikatakan tidak bersyukur. Daripada terus mengisi waktu-waktu dalam kehidupan dengan sesuatu yang tidak saya sukai, lebih baik segera berpindah haluan.
Semata karena saya menyadari bahwa hidup ini singkat. Jangan sampai hanya mendapatkan uang dari hasil kerja keras, namun hati saya tidak berada di sana. Tidak hanya fisik yang lelah, jiwa pun jua. Padahal kita tak pernah tahu akan bertahan sampai kapan udara yang menyangga paru-paru. Akan sampai kapan kita hidup di dunia yang indah ini.
Oleh karena itulah saya pikir bekerja sesuai passion adalah hal penting yang harus kita pikirkan dan perjuangkan prinsipnya.
Kalau sesuai passion, kita akan selalu punya semangat untuk menanti terbitnya matahari di esok hari.
Kalau sesuai passion, kita akan selalu punya alasan untuk terus meningkatkan kapasitas diri.
Kalau sesuai passion, bisa jadi kita tak akan pernah menyesal di kemudian hari meski lutut dan persendian terasa nyeri karena usia yang tak bisa dibohongi.
Penting mengingat passion adalah kebahagiaan sekaligus kekuatan yang bisa menggerakkan segala yang ada dalam diri kita. Jadi jangan pernah salahkan dirimu jika saat ini terpaksa resign dari perusahaan, dari instansi Pemerintah, dan pekerjaan-pekerjaan yang menjanjikan kemapanan. Siapa tahu setelah ini ada keberuntungan yang lebih menjanjikan?
Passion dan Karir Impian
Bekerja di sebuah instansi Pemerintah dengan gaji di bawah UMR karena masih honorer adalah hal yang membuat saya menjadi seorang Ibu yang tak percaya diri. Bukan karena gajinya, tapi lebih karena tak ada dukungan atas hal-hal yang saya sukai.
Sejak kecil saya sangat suka menulis, membaca hingga menggambar. Hal-hal yang berkaitan dengan tangan dan koordinasi netra yang baik adalah kegemaran saya. Bahkan suatu ketika saya pernah lupa waktu karena menamatkan kurang lebih delapan ratus halaman sebuah novel dalam satu hari.
Saya bisa lupa waktu karenanya.
Mungkin karena suka membaca itulah saya jadi suka menulis. Sejak SMP saya sudah memulai menulis novel fantasi yang ditulis dengan pena. Ya, betul-betul pena dengan isian tinta. Atau pensil isi ulang yang lucu-lucu itu.
Saya menuliskannya dalam sebuah buku bergaris dengan merk yang saat itu sedang hits di kalangan anak-anak sekolah.
Perjalanan Menemukan Kembali Jati Diri
Hobi menulis itu berlanjut hingga lulus SMA. Ketika masuk kuliah saya berhenti menulis karena sibuk menuliskan laporan praktikum dan proyek. Sejak saat itulah saya mulai linglung dan nyaris kehilangan jati diri karena tak tahu apa yang saya sukai di masa-masa itu.
Bukanlah impian saya menjadi guru bahkan pelayan masyarakat. Saya lebih suka menulis dan membaca. Lalu berhadapan dengan mereka yang punya kegemaran yang serupa tentunya. Saya bingung saat itu, mau apa setelah ini? Apa yang akan saya lakukan berikutnya?
Namun empat tahun di Universitas, saya tak kunjung menemukan jawabannya.
Usai skripsi saya baru menyadari bahwa ada yang hilang dari diri ini. Benar, saya tak lagi menulis atau menggambar sesuatu yang saya sukai sebagaimana dulu. Menulis apa saja yang menjadi keresahan saya selama hidup.
Begitulah waktu-waktu saya lalui, dilakukan tanpa passion. Seolah-olah seperti robot yang akan berjalan ketika diputar sekrupnya. Tak punya impian juga ambisi.
Saat itu perlahan saya mulai kembali ke masa-masa ketika menulis sudah serupa napas dalam kehidupan.
Dimulai darimana ya?
Lahirnya Jeyjingga dan Anak-anaknya, Blog dengan Sejuta Harapan di Dalamnya
Begitulah bagaimana blog saya lahir. Dimulai dari kegemaran saya menulis. Saya mencoba mendaftarkannya ke top level domain. Berbekal uang jajan dari suami, perjalanan blogging dan menjadi digital creator inilah saya mulai.
Media sosial kembali saya hidupkan untuk berbagi kemanfaatan. Mulai dari resensi buku yang telah saya baca hingga berbagi tulisan bertema setiap pekan. Jika di Facebook bisa menulis agak panjang, lain hal di instagram. Butuh gambar atau foto yang menarik di sana.
Berbekal laptop lawas dan uang jajan dari suami, saya mulai menata mimpi satu per satu. Membuat blog, mengoptimalkannya, "menghasilkan" sesuatu dari blog, hingga memenangkan perlombaan.
Satu per satu mulai terurai apa yang menjadi keinginan sekaligus kebahagiaan saya.
Setidaknya ada 20 hingga 25 artikel yang saya tulis setiap bulannya. Ditempa oleh kebiasaan dan kedisiplinan sejak awal, saya justru gelisah jika tidak menulis barang sehari saja.
Impian yang Dibangun dengan Peluh
Siapa sangka mimpi untuk jadi blogger yang "dibayar" bisa tercapai selama satu tahun belakangan. Satu tahun mengemudikan blog hanya dengan menulis. Tanpa strategi sedikitpun. Karena yang saya tahu hanya menulis, lalu publish.
Ada begitu banyak hal yang harus diperhatikan saat menjadi blogger, dan teman-teman harusnya sudah mengetahui itu semua sebelum memutuskan untuk menjadi blogger.
Oleh karena itu ketika ada kelas 30 hari blogging tentu saya tak mau menyia-nyiakan kesempatan itu. Selama 30 hari itulah saya mengikuti kelas dan digembleng bagaimana cara mengoptimalkan performa blog. Mulai dari menaikkan pageview hingga nilai di mata Google dan perangkat Moz.Jangan berpikir 30 hari itu bisa saya lalui hanya dengan menulis. Tidak hanya itu. Kami harus benar-benar memberikan perhatian pada seluruh tools yang ada dalam blog. Ada banyak tugas teknis maupun non teknis yang harus kita laksanakan jika tak ingin terdepak dari kelas.
Hingga dalam waktu satu tahun saya berhasil mendapatkan 30 juta rupiah pertama saya dari ngeblog.
Bukan hanya dari tawaran job karena performa blog meningkat, tapi juga dari hasil kompetisi blog yang saya ikuti. Telah ada 30 kompetisi blog yang saya menangkan. Jangan ditanya berapa kali saya gagal. Tentu lebih banyak lagi.
Semua pencapaian itu tentu tidak instan dan tentunya butuh perjuangan dan pengorbanan. Pengorbanan waktu tidur, pengorbanan untuk mengeliminasi waktu membaca, me time bersama drama Korea dan Youtube dan hal lain yang mungkin juga pernah teman-teman alami.
Anehnya saya tidak merasa tertekan sama sekali. Saya sangat menyukainya, hingga tak sabar menanti matahari terbit keesokan harinya.
Meskipun dengan peluh dan keluh, semua hal yang saya lakukan di atas sangat saya cintai. Inilah yang membuat saya ingin meningkatkan performa saya. Bukan hanya sebagai blogger, tapi juga mimpi untuk memiliki media digital kelas nasional.
Namun untuk pergi ke arah sana tentu kita membutuhkan kendaraan yang tangguh bukan?
Inilah salah satu alasan saya memilih laptop mobile workstation.
Alasan Memilih Laptop Mobile Workstation
Jika teman-teman baru mendengar istilah laptop mobile workstation jangan berkecil hati ya, karena saya juga demikian.
Workstation pada umumnya dalam bentuk desktop. Namun tuntutan hemat tempat melahirkan mobile workstation, alias workstation dalam rupa notebook. Apa sih bedanya dengan notebook atau laptop biasa?
Secara fisik memang tidak ada perbedaan diantara keduanya. Dimensi layar sama saja, 13” atau 16”. Namun jeroan dan kinerjanya berbeda. Mobile workstation tidak hanya dibekali CPU yang cepat, tapi juga GPU (grafis), memori dan storage yang mumpuni.
pict from hp.com |
Karena itulah mobile workstation, seperti HP Spectre x360 incaran saya, biasanya dipersenjatai prosesor yang cepat seperti Intel® Core™ i7 processor. Resolusinya juga disesuaikan dengan kebutuhan untuk mendesain atau aktivitas rancang-bangun. Layar dengan warna yang tajam ini dilengkapi Layar Oled 3K2K dan True Black HDR yang juga didukung dengan EyeSafe dan layar anti reflektif.
Memiliki dimensi layar seluas 13.3 inci, laptop buatan HP ini sangat nyaman jika digunakan untuk pekerjaan yang membutuhkan mobilitas seperti digital content creator. Selain itu, laptop ini juga memiliki dukungan spesifikasi yang cukup mumpuni, sehingga cukup nyaman jika digunakan untuk menggarap berbagai perkerjaan yang berkaitan dengan programming.
Untuk spesifikasi teknis, laptop ini mengusung dapur pacu berupa:
Prosesor Intel Core i7- 8550U; RAM 16GB; storage 512GB SSD; GPU Intel HD Graphics 620 dan beberapa kelebihan lainnya yang saya tampilkan dalam infografis berikut :
Kembangkan Karir Blogging dan Digital Content Creator Bersama Mobile Workstation dari HP
Kata orang, mimpi itu harus tinggi. Jadi saya mau tuliskan mimpi saya di sini, dan karena ngga ada yang ngga mungkin, saya yakin impian itu bisa terwujud suatu saat nanti. Apalagi jika ditemani Mobile Work Station dari HP.
Karena berbagai macam keunggulannya yang sudah disebutkan pada bahasan sebelumnya itulah saya optimis bisa berlari mencapai tujuan bersama Mobile Work Station dari HP. Meski saya tahu, punya kanal media besar dengan segala "cobaan" yang menghalanginya tentu tidak mudah.
"Cobaan" itu sudah jauh-jauh diperingatkan oleh seorang teman yang juga bekerja di salah satu media nasional. Kuat-kuatan ngomongin keburukan orang, menulis dan mengupasnya hingga habis demi iklan yang menggiurkan, dan masih banyak lagi.
Namun saya yakin misi mulia sejak saya memutuskan untuk berkarir sebagai blogger sekaligus digital content creator tidak akan pernah bisa saya langgar. Mengedukasi masyarakat lewat kanal informasi dan pendidikan untuk masyarakat adalah misi utama saya sejak bergabung menjadi blogger.
Jika dibantu dengan laptop desain terbaik seperti Workstation HP saya yakin misi itu bisa menjadi misil yang lebih tajam dan ampuh. Ditunjang dengan teknologi terbaru dari PC Workstation HP, rasanya peluru yang kita tembakkan untuk menyelamatkan masyarakat dari konten yang tak mendidik bisa lebih tepat dan maksimal.
Tidak hanya karir sebagai blogger dan juga punya kanal media informasi besar nasional, kita juga bisa memanfaatkan teknologi dari PC Workstation HP untuk mengembangkan karir di bidang programmer maupun digital content creator yang membutuhkan spec laptop lebih canggih dan anti lemot club.
Saya sudah menuliskan impian saya di sini bersama PC Workstation HP. Bagaimana dengan teman-teman? Impian dan karir apa yang belum tercapai? Tulis di kolom komentar yuk!
Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu teman-teman ya!
Ngeten (y)
ReplyDeleteNgeten (y)
ReplyDeletewah mobile workstation hp ini memang bikin ngiler deh mbak jingga. Alhamdulillah ya sekarang udah bisa menemukan passionnya kembali ya mbak, shining like diamond
ReplyDeleteSejujurnya kalau di tanya soal cita2 apa yang belum tercapai aku bingung juga jawabnya. Bukan tidak punya impian. Tapi lebih slow aja sih menjalani kehidupan ini dengan terus menjadi lebih baik.
ReplyDeletePassion itu hrs jd hal utama atau bisa jd sambilan sih mb, menurutmu? Eh kok malah nanya balik haha.. Btw keren ih udah menang 30 lomba. Disiplin mmg kunci sukses segala hal sih 👍
ReplyDeleteWuih komp idamanku nih. Speknya bagus buat segala kegiatan
ReplyDeleteAlhamdulillah saya udah Nemu passion setelah melalui perjanjian panjang pencarian jati diri dan sekarang dalam proses pengembangan Insha Allah
ReplyDeleteLaptop keren nih Mobile Workstation dr HP.. Liat tampilannya aja udah keren, apalagi lihat spek nya bikin kepingin juga>.<
ReplyDeletesemoga hashil maqshud ya mbak Jihan.. menjalani kehidupan sesuai passion membuat kita makin semangat meraih mimpi dan mejalani hidup memang ya. Tentunya dengan dukungan alat seperti hp workstation dan orang2 tercinta pastinya
ReplyDeletePerjalanan passionnya sampai goals mimpinya bener2 keren. Tapi ku akui memang stigma masyarakat membuat kita kerja nggak sesuai passion. Padahal kalau sesuai mejalaninya akan lebih menyenangkan dan produktif. Nah dengan HP workstration ini bisa semakim memuluskan produktivitas meraih mimpi :')
ReplyDeleteemang kalau sesuai apa yang disukai pasti lebih semangat ya ngejalanya hihi.. yang penting yakin, pasti ada jalan :)
DeleteSpeknya bagus banget sih ini. Mendukung sekali buat yang punya passion dan butuh laptop
ReplyDeleteSaya pengin punya laptop baru mbak. Keren mbak jingga, melesat bak panah.
ReplyDeletemasya Allah kenapa aku jadi nyesel kemarin gak ikut ngodop ya membaca penuturan mbak jihan masya allah 30. kali menang duh mbak itu sejak tahun berapa? keren emang, akyu merinding saat mbakbilang akhirnya kembali menulis sebab aku pun sama, aku uska nulis tapi bedanya aku tak tahu cara menuangkannya dg baik. alhasil jatuhnya curhat
ReplyDeleteSejak 2020 mbaa pertama kali ikutan lomba >.<
DeleteSemangaat mba hamim
Keren sekali mbak MasyaAllah, aku perlu belajar banyak dari mbak
ReplyDeleteWah luar biasa nih emang Mbak Ji semangatnyaa semoga nyantol lg mbak hihi
ReplyDeleteWah mantap emang semangatnyaa Mbak Ji.. semoga menang lagi nih!!
ReplyDeleteSebagai pemakai laptop HP aku mupeng mbaaa dengan ini. Pengen upgrade semoga ada rejeki ya Allah heheheh
ReplyDeleteaku juga pengen de ikut kelas supaya pinter naikkan pageview seperti itu mba Jihan...
ReplyDeleteKalau ada lagi info info diriku ya...
Bener banget mba klo bekerja tanpa passion rasanya hampa, kerjapun sudah seperti robot, kegiatan menulis sudah mendarah daging ya kan mba :)
ReplyDeleteSemoga dimudahkan dan dilancarakan impian memiliki media nasional besar. You deserve better...Jalani passion bikin motivasi selalu hadir tanpa tekanan pekerjaan lancar
ReplyDeleteSukses untukmu!
Nah setuju bekerja itu harus ada passionnya ya supaya ada hasilnya
ReplyDeleteAsyik banget ya kak desain dan juga spek dari Workstation HP
ReplyDeleteRasanya pengen deh lama-lama ngeblog dan juga belajar lewat laptop ini. Oh ya, impian saya memang pengen ngeblog yang lebih serius dengan belajar coding dan kawan-kawan nya. Ini yang belum kesampaian nih kak..
Baca tulisan begini aku sampai berkaca-kaca. Memamg ya, kalau melakukan segala sesuatu tanpa ada passion alias ketenangan hati yang terus haus untuk mendalami itu rasanya seperti ada yang hilang dari dalam diri.
ReplyDeleteAih aku jadi penasaran sama si netbook HP workstation ini. Pas kayaknya buat bantu kerjaan aku yang sungguh nggak bisa semua dilakukan di satu tempat saja.
Kalau passion menulis didukung pula dengan alat tulis yang keren kayak laptop HP Spectre ini aduduhh bakal melejit karya2 kita yaa Mbak Ji... kayak Mbak Ji nih wuihh makin gemilang prestasinya
ReplyDeleteKeren ya mba Jihan bisa mendapatkan 30juta setahun dr ngeblog. Semoga semakin sukses ya mbak
ReplyDeleteaku ngiler juga sama spek laptopnya nih mbakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk,,, idaman banget, smoga makin bisa berjaaya di karir digitalnya mbak jihannnn
ReplyDelete