5 Alasan Kenapa Harus Curhat. Bukan Pembelaan Ya!
Kenapa harus curhat? Kalau saya sih karena meyakini bahwa fitrah manusia itu ingin terlepas dari segala beban yang menghimpit pikirannya. Membatasi ruang geraknya, serta membebaskan diri untuk sementara dari permasalahannya. Tidak salah jika curhat dijadikan sebagai ajang pelepas stres. Apalagi untuk wanita. Bisa jadi hanya dengan curhat, bisa lebih lega, meskipun permasalahan belum terselesaikan dengan baik.
Curhat juga ngga selalu nyampah kok. Yang penting bagaimana kita bisa mengendalikan curhatan itu agar sesuai dengan "Kurikulum Self Science" yang pernah dikemukakan oleh Daniel Goldman dalam bukunya Emotional Intelligence. Bagi yang sudah membacanya, pasti sudah familiar bagaimana kita bisa mengendalikan emosi dengan "curhat".
Kenapa Harus Curhat?
1. Menyadari Diri Sendiri
Salah satu hal mengapa kita harus curhat yaitu karena lewat curhat kita bisa mengenali diri sendiri. Proses meluapkan isi hati adalah juga proses mengamati diri kita sendiri dan mengenali perasaan-perasaan yang sedang dirasakan. Setelah kita curhat, kita bisa menghimpun kosakata untuk perasaan, lalu mengetahui hubungan antara pikiran, perasaan dan reaksi.
Dijamin, kita akan terhindar dari hal-hal negatif jika sudah menyadari perasaan yang sedang dirasakan.
2. Pengambilan Keputusan
Efeknya setelah curhat, biasanya kita akan mencermati tindakan-tindakan dan mengetahui apa akibatnya. Setelah itu kita akan sadar dan menguasai pikiran dan perasaan diri sendiri. Barulah di sini kita bisa menerapkan pemahaman ini ke hal-hal negatif. Kalau aku ngobat, bagaimana efeknya? Kalau aku kabur dari rumah, bagaimana efeknya nanti ke depannya?
Setelah curhat, kita bisa menjadi lebih realistis. Sehingga bisa mengambil sebuah keputusan yang tepat ketika masalah datang.
3. Mengelola Perasaan
Lewat curhat, secara tidak langsung kita juga sedang memantau "omongan sendiri" untuk menangkap pesan-pesan negatif seperti ejekan-ejekan yang tersembunyi, sakit hati yang terkadang mendorong amarah, hingga menemukan cara-cara untuk menangani rasa takut dan cemas, amarah, serta kesedihan dalam diri kita.
4. Empati
Lewat curhat, kita akan bisa memahami perasaan dan masalah orang lain juga. Serta berpikir dengan sudut pandang mereka dan menghargai perbedaan perasaan orang mengenai berbagai hal.
5. Komunikasi
Lewat curhat juga kita berbicara mengenai perasaan secara efektif. Pada beberapa orang yang tak suka curhat, biasanya ia juga tak pandai mengkomunikasikan perasaannya, alih-alih memang tak mau curhat. Yang jelas melalui curhat kita bisa menjadi pendengar dan penanya yang baik. Lalu membedakan yang dilakukan atau yang dikatakan seseorang dengan reaksi atau penilaian kita sendiri tentang hal itu. Setidaknya melalui curhat kita mengirimkan pesan untuk diri sendiri.
6. Menerima diri sendiri
Melalui curhat, kita akan merasa bangga dan memandang diri sendiri dalam sisi yang postiif, kemudian mengenali kelemahan dan kekuatan diri kita sendiri hingga mampu menertawakan diri sendiri.
Jadi, jangan sungkan lah untuk curhat. Tuangkan perasaanmu di sini, lewat tulisan. Mau curhat soal kebijakan presiden, tentang anak tetangga, atau bahkan tentang kondisi bumi ini. Ditunggu ya curhatannya.
aku baru tahu tentang ini Kurikulum Self Science. mau ngulik ah apaan itu wkwk. curhapun harus bijak ya :)
ReplyDelete